arsip blog

Kamis, 25 Maret 2010

pare kediri

Pare, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang - Blitar. Sudah lama ada wacana Pare dikembangkan menjadi ibu kota Kabupaten Kediri, yang secara berangsur-angsur dipindahkan dari Kota Kediri. Namun niat ini tidak pernah serius dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten atau para Bupati yang menjabat. (mulai era Bupati H. Sutrisno, Wacana tersebut akhirnya benar-benar dibatalkan, karena akan mendapatkan protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama di daerah selatan-seperti Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo dan di daerah barat sungai Brantas-seperti tarokan, Grogrol, Banyakan, semen dan Mojo. Sehingga diambil jalan tengah dengan menempatkan Pussat pemerintahan di wilayah Kec. Ngasem Kediri, tepatnya di Ds. Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun Pusat Bisnis di Wilayah Kota Baru Gumul.)

Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut ini mempunyai udara yang tidak terlalu panas. Berbagai jenis jajanan dan makanan enak dan higinis dengan harga "kampung" dapat dijumpai dengan mudah di kota kecil ini. Berbagai infrastruktur dan fasilitas kehidupan kota juga dengan mudah dapat dijumpai: hotel, rumah sakit (yang besar HVA dan RSUD rumah bersalin yang lengkap pun juga ada), ATM bersama, warnet 24 jam ber-AC, dsb.

Pare memiliki tanah yang subur bekas letusan gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah bawang merah, biji mente dan blinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare antara lain adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di Pare sudah lama bermunculan industri menengah bertaraf internasional, seperti industri plywood dan pengembangan bibit-bibit pertanian. Tempat-tempat rekreasi pun telah ada semenjak tahun 1970-an meskipun sederhana, seperti Pemandian "Canda-Bhirawa" Corah dan alun-alun "Ringin Budo".

Pare terutama Desa Tulungrejo juga dikenal mempunyai potensi pengembangan kursus Bahasa Inggris. Saat ini lebih banyak bermunculan berbagai jenis bimbingan belajar terutama kursus-kursus Bahasa Inggris. Lebih dari 20 buah lembaga bimbingan belajar menawarkan kursus Bahasa Inggris dengan program program D2, D1 atau short course untuk mengisi waktu liburan. Dalam hal ini, kota Pare sebagai pusat belajar Bahasa Inggris yang murah, efisien dan efektif sudah terkenal hingga keluar Pulau Jawa. Sebagai efek ikutannya, di daerah Tulungrejo sekarang muncul berbagai jenis tempat penginapan dan kost yang menampung para pelajar dan maupun pekerja. Tarif kos per orang bervariasi dari 50 ribu hingga 200 rb per bulan.

Kecamatan Pare menjadi terkenal di seluruh dunia karena di sinilah antropolog kaliber dunia, Clifford Geertz - yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral - melakukan penelitian lapangannya yang kemudian ditulisnya sebagai sebuah buku yang berjudul The Religion of Java. Dalam buku tersebut Geertz menyamarkan Pare dengan nama "Mojokuto". Di Pare, antropolog ini sering berdiskusi dan berkonsultasi dengan Bapak S. Sunuprawiro (alm), waktu itu menjadi wartawan Jawa Pos. Pak Sunu merupakan salah satu narasumber yang membantu antropolog tersebut dalam menyelesaikan bukunya.

Pare termasuk kota lama. Ini terbukti dari keberadaan dua candi tidak jauh dari pusat kota, yakni Candi Surowono dan Candi Tegowangi, serta keberadaan patung "Budo" yang berada tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan tahun lalu. Hanya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti kapan kota Pare berdiri dan siapa pendirinya.

Pare merupakan KOTA adipura. sekolah sekolah faforit banyak berdiri di kota pare ini dari TK-SMA negeri. seperti TK negeri SDN pare 5 DLL madrasah ibtida'iyah. juga MtsN Model Pare dan SMP N 2 yang paling terkenal, di tangkat SMA ada SMA N 1 dan 2 merupakan SMA kelas Internasional dan juga ada MAN Krecek.

Kota PARE adalah sebuah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Kediri. Gambar dibawah menunjukkan jantung kota PARE. Disini dibangun sebuah monumen adipura yaitu untuk mengenang sebuah penghargan yang pernah diraih pare sebagai kota terbersih. dijantung kota pare ada sebuah alun2 yang dinamakan thamrin. Tamrin adalah singkatan dari Taman rindu. disini banyak taman2 yang digunakan oleh anak muda untuk memadu kasih. sebagai taman kota tamrin juga di gunakan untuk tempat mencari nafkah dari sebagian pedagang. karena tempatnya yang ramai tamrin menjadi tempat berjualan para pedagang.



Kota Pare Beda dengan kota kota lain yang ada dikediri. menurut pengamatan saya kota pare sangat berkembang pesat dalam hal perekonomian. di kota pare banyak bermunculan usaha-usaha sehingga masyarakat di kota pare memiliki taraf ekonomi yang bagus.



Pare Adalah salah satu kecamatan terbesar di kabutaen kediri. dari hasil penilitian kami kota pare memiliki potensi yang bagus dalam hal usaha. karena kemajuan kota pare yang sangat pesat banyak para pengusaha mengaembangkan usahanya di kota pare. denagan kemajuan yang cukup pesat hendaknya diimbangi oleh sumber daya manusia yang bagus pula, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial.


Pare hanyalah kota kecil di pinggiran kota kediri. dan memiliki taman dipusat kota yang dinamakan Thamrin. pada malam hari taman ini sangat ramai di kunjungi oleh warga pare dan sekitarnya untuk refresing. banyak aneka hiburan yang ada disini. Orang Tua yang memiliki anak kecil tidak perlu khawatir untuk memberi hiburan ke anaknya. di taman ini tinggal pilih mainan ada kereta berjalan ada mobil2an, dll pokoknya banyak. mau bawa oleh2 jangan kwatir banyak aneka jajanan disini tinggal pilih aja.




Demikian sedikit gambaran kota pare. kota yang pernah mendapat 2 kali penghargan adipura.walaupun berada dipinggiran sebelah timur kota kediri tapi kota pare sangatlah maju. dari segi ekonomi, sosial, budaya kota pare memiliki potensi yang bagus. banyak aneka ragam kerajinan yang ada di pare, tempat hiburan yang tidak kalah dengan dikota, tempat2 wisata yang bagus2. Walaupun kota pare sudah hampir menyyamai kota2 lain yang ad di jawa timur hendaklah lebih dimaksimalkan potensi yanga ada dipare sehingga dapat mengurani angka kemiskinan yang ada di pare. hendaklah masyarakat pare merawat hasil pembangunan yang ada karena tanpa peran serta dari masyarakat kota pare tidak akan mengalami lemajuan seperti sekarang ini. Maju terus PAREKITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar